Kamis, 04 Februari 2010

Krisis Moral di Negeriku

Miris rasanya melihat tayangan TV One kemarin pagi, mungkin bagi anda yang tidak menyaksikannya akan saya ceritakan ulang, yah walaupun tidak selengkap di televisi itu pastinya...Begini ceritanya (kaya model salah satu acara di tv ketika saya sma dulu).
Kemajuan teknologi informasi ibarat dua sisi mata uang. Ada positif maupun negatifnya, namun itu semua kembali juga ke pemakainya..Langsung aja deh, topik yang dibicarakan pagi itu cukup menarik, dan ehm bikin kita geleng-geleng...Booming facebook sebagai salah satu situs jejaring sosial ternyata telah disalahgunakan oleh beberapa pihak, salah satunya adalah sebagai sarana promosi prostitusi (OMG). Sebut saja namanya Endah, sesuai nama samaran dalam acara tersebut, dengan tanpa malu-malu menceritakan kegunaan facebook bagi dirinya sebagai salah satu sarana promosi dia sebagai ABG panggilan, knapa saya bilang ABG, adalah karena dia baru duduk di kelas 1 SMA hmm mungkin kira-kira usianya baru 16 atau 17 tahun. Namun alasan dia melakukan hal tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan lain seperti untuk beli handphone atau pakaian ABG sekarang,dalam arti kata adalah bukan untuk kebutuhan primer melainkan kebutuhan sekunder. Dan hal ini diluar sepengetahuan orangtua, namun satu hal yang konyol adalah foto serta profilenya lengkapnya terpampang dengan jelas di facebook, dengan alasan biar orang tau bagaimana saya....Dan terakhir adalah tanpa malu malu dia melakukan update status dengan kalimat seperti ini " Om, malam minggu ak sendirian neh, jemput dong om".Demikianlah salah satu potret nyata kehidupan sosial di negeriku ini, sulit rasanya menerima kenyataan tersebut, generasi muda sebagai penerus bangsa, namun tak berdaya..Semoga sepenggal kisah ini menjadi catatan bagi bagi kita semua untuk membuka mata terhadap kehidupan sosial disekitar kita. Krisis moral telah melanda seluruh negeri ini, mulai dari pejabat yang korup yang rela menjual jabatannya hingga ABG yang rela menjual dirinya,..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar